Pengikut

Isnin, April 24, 2017

MUNAFIK dan beriman tidak akan bersatu

SIAPAKAH yang sering bergaul, berbicara dan bekerja bersama kita?  Mereka adalah yang  mempunyai persamaan dan persefahaman dalam beragama dan bekerja hal keduniaan.  Penyembah berhala akan bergaul dan bekerja sesama mereka kerna persamaan akidah.  Orang yang mentauhidkan Allah akan berkumpul dan bermasyarakat dengan yang sama akidahnya.  Kaum penyembah berhala tidak senang dengan sifat orang-orang yang beriman, begitu jugalah jiwa orang-orang beriman tidak gembira melihat manusia menyembah berhala.

foto hanya hiasan

Manusia muslim yang beriman juga akan sentiasa berdampingan dengan mereka yang beriman. Lihat orang yang menjaga agama seperti aurat, shalat, pekerjaan halal serta menghindari khurafat dan bid’ah…, mereka menemukan orang-orang sama fikiran dan saling bantu-membantu dalam kehidupan.  Orang-orang yang sukakan musik, rokok, lalai dalam shalatnya… pasti akan menemukan orang-orang yang berperilaku demikian juga.  Antara mereka amat senang bergaul dan saling bantu-membantu untuk meneruskan cara hidupnya yang demikian.  Orang seperti itu tidak akan mencari rakan daripada kalangan ahli shalat di masjid, malah sedaya upaya akan menjauhinya kerna tidak mahu mendengar perkataan-perkataan daripada ahli masjid yang pasti meminta ditinggalkan perbuatan yang sia-sia itu.

Perhatikan ayat Allah dalam surah at-Taubah ayat 71, “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain.  Mereka menyuruh (berbuta) yang makruf dan mencegah yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan taat setia kepada Allah dan rasul-Nya.  Mereka akan diberi rahmat oleh Allah.  Sungguh Allah Maha Perkara lagi Maha Bijaksana.”

Perhatikan bandingan ayat di atas dengan ayat yang ke-67, “Orang-orang munafik lelaki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir).  Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula).  Sesungguhnya orang-orag munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”

Maka, siapakah rakan-rakan yang mengelilingi kita merupakan yang sama fikiran dan pendirian. Kerananya, kita senang meneruskan kehidupan selama ini dilalui.  Jika kita yang kuat mencari jalan taqwa, maka teman-temannya adalah yang sentiasa menjiwai agama.  Jika kita sukakan hiburan dan sukan, maka semua teman rapat kita pun begitu.  Begitulah berlama-lama dan saling ingat-mengingat agar tidak kelupaan agenda-agenda hiburan dan sukan, misalnya.

Yang sukakan politik antipemerintah tentu semua temannya adalah yang antipemerintah supaya mereka bisa duduk lama-lama berbual soal politik daripada sudut pemikiran mereka.  Dan mereka pun bantu-membantu, ingat-mengingat supaya keteguhan pendirian antipemerintah itu sentiasa subur.  Begitu juga orang yang menjiwai politik bersama pemerintah, berteman bersama yang sama-sama mendukung pemerintah.

Kerna itu, hidup kita yang dilalui lama berada dalam orbit yang kita miliki.  Rupa-rupanya, teman-teman itu menjadi kayu topang kuat meneruskan tabiat dan pemikiran kita.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan